Rabu, 24 Oktober 2018

Filfasat Menggoncang Pikiran

https://www.uny.ac.id
Filsafat Menggoncang Pikiran
Dalam filsafat, diriku ya diriku, dan dirimu ya dirimu. Belajar filsafat harus banyak membaca. Sebenar-benar filsafat adalah pikiran. Di bawah filsafat itu ada psikologi wacana. Psikologi sendiri itu bisa bermacam-macam, bisa psikologi terapan, atau yang lainnya. Pada psikologi wacana kita bisa menggali potensi-potensi apa yang baik untuk diri kita dan baik untuk diri orang lain. Bisa berawal dari yang paling sederhana saja, misalnya nama. Kita bisa memaknai nama kita sendiri. Orang yang berpendidikan, orang yang mengerti masa depan, orang yang mengerti adat itu membuat nama pasti punya maksud, punya aturan, dan tidak sembarangan atau tidak asal. Tidak hanya sekedar mencari sesuatu yang fenomenal. Ada pula nama-nama yang sensasional, tapi itu menentang arus, menentang kebenaran, dan menentang nurani. Itu semua menyangkut tentang etik dan estetika.
Filsafat itu berbeda dengan matematika, jika dalam matematika yang tadinya tidak paham berubah menjadi paham, tetapi sebaliknya, dalam filsafat yang tadinya paham justru menjadi tidak paham. Jika sudah pasti justru sulit belajar filsafat, maka belajar. Belajar filsafat adalah membongkar sesuatu yang sudah jelas di dalam pikiran manusia. Terjadi goncangan di dalam pikiran itu tidaklah begitu masalah, tapi janganlah terjadi goncangan di dalam hati. Sedikit saja ada goncangan di dalam hati itu datangnya dari syaiton/setan. Filsafat apabila ditingkatkan adalah spiritual. Semuanya itu adalah spiritual, padahal filsafat itu ya semuanya, termasuk filsafat spiritual. Filsafat spiritual itu adalah memikirkan perasaan. Spiritual itu adalah perasaan, hati, doa, kuasa Tuhan, tidak cukup hanya dengan pikiran. Tetapi kita perlu ilmu dan berpikir untuk mengisi spiritual. Prinsip-prinsip spiritualitas sebagian juga berlaku di dalam filsafat, misalnya dalam kehidupan sehari-hari bahwa mausia itu tidak boleh sombong. Sombong itu adalah godaan setan, dimana sombong itu tertutup dan merasa bisa. Simbol dari kesombongan itu adalah aku dan keakuan, maka Tuhan itu sangat benci pada kesombongan. Sombong itu bisa sadar dan tidak sadar, karena bisa saja karena sudah terbiasa dan memang tabiatnya.
Belajar berfilsafat adalah memposisikan diri dan mendudukan kembali kesadaran manusia yang sudah merasa mengerti sebetul-betulnya hanya sebagian. Persoalan hidup yang utama filosofis adalah dikarenakan manusia tidak paham keseluruhan, manusia hanya paham sebagian. Maka parsialitas hidup sebagian itu adalah tempat godaan setan terhadap manusia melalui sifat manusia yang tidak sempurna yaitu berbicara parsial, memikirkan parsial, dan mendengarkan parsial. Kebanyakan pikiran manusia terperangkap di dalam mitos. Mitos merupakan lawan dari logos. Logos itu berpikir atau berfilsafat. Sehingga mitos dapat disimpulkan tidak berpikir. Maka sebenar-benarnya hidup adalah mitos dan logos. Naik ketingkat spiritual, mitos bukanlah mitos tetapi keyakinan yang harus diterima dalam yakin kita. Salah ruang dan salah waktu atau mempelajari filsafat sepenggal-sepenggal bisa berbahaya karena bisa berbeda makna. Filsafat tidak bisa dipadatkan dan dipercepat.
Tidak setuju dengan filsafat adalah berfilsafat. Anti filsafat itu filsafat. Filsafatnya dalah antifilsafat. Karena tidak mau berpikir maka juga berpikir. Alat yang dipakai untuk belajar filsafat adalah bahasa analog. Bahasa analog merupakan bahasa metafisik, dimana metafisik itu ialah maksudnya ada dalam makna sebaliknya. Jadi yang kita lihat, dengar dan rasakan itu merupakan kualitas pertama, sedangkan metafisik merupakan kualitas kedua, ketiga, dan seterusnya. Sampai kapan ? tidak akan berakhir, ini yang dinamakan dengan infinitrigres. Misalnya hati, hati bisa bermakna doa, spiritual, kuasa tuhan. Berfilsafat harus dipikiran dulu. Setelah itu boleh di hati. Pikiran berada disetiap yang ada yang bisa dipikirkan. Contoh sedang memikirkan orang tua maka pikiran sedang di orang tua. Pikiran ada disetiap objek pikir yang bisa dipikirkan. Hati ada di setiap titik yang bisa dirasakan.
Metode berpikir filsafat adalah mendalam-dalamkan sampai sedalam-dalamnya. Tidak bisa terjangkau lagi oleh pikiran walaupun sangat kecil dan sangat ringan bagi orang lain. Memperluas seluas-luasnya sampai tidak mampu menjangkaunya dalam pikiran walau bagai orang lain sangat sempit karena filsafat itu dirimu. Filsafat itu bacaanmu. Filsafat itu kata-katamu. Filsafat itu penjelasanmu. Sebenar-benarnya diam, sebenarnya tidak diam. Diam absolut hanya milik Allah SWT. Sebenar-benarnya manusia hanya bisa berikhtiar dan berusaha diam tapi tidak akan bisa diam. Orang mati juga tidak bisa diam karena hanya menumpang pada bumi dan bumi bergerak. Sehingga mayat-mayat seperti melakukan perjalanan berputar pada poros bumi dan mengelilingi matahari. Jika mayat-mayat diam justru semakin menjauh dari kita karena kita yang berjalan. Ketika pulang melewati kuburan kemudian melewatinya lagi dilain hari, artinya membersamai melakukan perjalanan berputar pada poros bumi dan mengelilingi matahari.
Terkadang bahasa tidak akan mampu mencerminkan pikiran, maka terkadang pikiran saja tidak terlalu lengkap apalagi bahasa ada yang disadari, tidak disadari, sepenggal-penggal dan sebagainya. Sehingga hal tersebut bisa memberikan suatu makna berbeda terhadap  apa yang dimaksudkan, maka dari itu akan menimbulkan suatu pelecehan. Pelecehan agama itu terjadi jika tidak menerapkan dalil-dalil sesuai dengan ruang dan watunya, maka apalah daya pikiran kita dalam memikirkan agama, hal tersebut hanya bisa kita rasakan ketika kita berdoa. Namun ketika berdoa, apakah kita mengerti maksud semua dari doa? Sebagian doa yang kita hafal itu, ada yang kita tidakpahami artinya. Tidak paham itu artinya pikiran, tetapi kenapa kita laksanakan sedangkan kita disini tidak memahaminya. Alasannya karena punya hati yang memilikki keyakinan. Jadi walaupun aku tidak paham aku memiliki sebuah keyakinan bahwa dengan membaca doa ini akan diridhoi oleh Tuhan. Doa yang paling tinggi adalah memanggil/menyebut nama Tuhan. Jika satu saja doamu didengar oleh Tuhan maka kamu masuk kedalam kapsulnya Tuhan. Dan jika kamu berada didalam kapsulnya Tuhan, maka aman dan selamatlah hidupmu di dunia dan akhirat.